SELAMAT DATANG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

Sabtu, 10 Desember 2011

Mencintai Tuhan Lewat Perempuan (cobalah kapan engkau mau)

Mencintai manusia itu konkret. Sedangkan mencintai Tuhan itu abstrak.

Semakin tinggi kualitas cinta seseorang, maka cintanya akan semakin abstrak; objek cintanya juga semakin abstrak. Untuk memahami yang abstrak, seseorang perlu memahami yang konkret. Karena itulah, untuk memahami bagaimana kita mencintai Tuhan, seseorang bisa memahaminya dengan kecintaan kepada perempuan.

Konsep tentang cinta kepada perempuan bisa mengantarkan kepada pemahaman tentang cinta kepada Tuhan. Kisah Layla Majnun bisa menjadi jembatan untuk memahami kecintaan kepada Tuhan, cinta sejati dan abadi. Mencintai perempuan dipahami bukan untuk mengeksploitasi keindahannya, bukan untuk memilikinya dengan cara masing-masing, melainkan mencintainya untuk menjaga keindahannya dan keutuhan pribadinya, merawat kesosokannya, menjadi sayap penyeimbang baginya, dan untuk melengkapi spirit yang pincang itu.

Sekali lagi, mencintai perempuan bukan berarti memiliki dan bisa seenaknya memperlakukannya, tpi dengan mencintainya bersamaan dengan itulah lahir kewajiban untuk menghidupkannya, memahaminya, melestarikan keindahannya, dan sebagainya, dan seterusnya. Dengan melalui fase itu, maka kita akan lebih mudah memahami kecintaan kepada tuhan, cinta yang abadi dan sejati.

Tidak ada cinta sejati, kecuali cinta Tuhan. Tidak ada yang abadi, selain cinta Ilahi. Kecintaan kepada perempuan (manusia) ada batasnya. Seringnya pertemuan bahkan bisa melahirkan kejemuan seorang pecinta. Mengapa? Karena, jemu sesungguhnya adalah fitrah manusia.

Akan tetapi, mencintai Tuhan takkan pernah menjemukan. Alasannya? Karena, berbeda dengan manusia berjudul perempuan yang bisa dilihat secara langsung dan konkret, maka Tuhan tidak. Tuhan adalah Zat yang Tersembunyi (al-Bathin). Keindahan Teragung-Nya selalu tersimpan rapih dan belum tersingkap. Jika semua keindahan di dunia ini baru satu persen saja, maka Keindahan Teragung yang masih tersimpan masih sembilan puluh sembilan persen lagi. Jadi, bagaimana kita akan jemu mencintai Tuhan yang memiliki seratus keindahan, padahal satu keindahan-Nya saja yang tersebar di seluruh dunia ini pun masih amat sangat luas dan belum tersingkap… Maka, berbahagialah menjadi pecinta Tuhan, pecinta abadi…

Pecinta sejati adalah orang yang melakukan transformasi cinta. Ia bergerak dari kecintaan kepada makhluk, menuju kecintaan kepada Tuhan. Selanjutnya, dari kecintaan kepada Tuhan, menuju kecintaan kepada makhluk, dengan Tuhan. Ia akan selalu bersama-Nya, baik di tempat sunyi maupun ramai.

Menjadi pecinta Tuhan berarti menjadi pembebas kemanusiaan. Menjadi kekasih-Nya berarti mengajak manusia untuk merasakan dan menikmati keindahan-Nya. Mencintai Allah berarti melepaskan belenggu-belenggu yang menjerat leher manusia, agar mereka semakin mudah untuk menuju-Nya…

sumber : http://www.facebook.com/dmraja?sk=notes

0 komentar:

Posting Komentar

Cool Text: Logo and Graphics Generator
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls