SELAMAT DATANG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

Senin, 12 Desember 2011

Jilbab Bukan Ukuran Moral Seorang Muslimah...!!!!!!!!!!


Hati-hati...!!! Perhatian..!!!
Anak-anak dilarang keras bermain disini..
Karena Tulisan ini sangat licin dan halus
Anda bisa saja tergelincir, jatuh dan berdarah
Akhirnya menangis dan meronta-ronta...

Ini memang tidak ada kaitannya hasil observasi skripsi saya..
Tapi setidaknya, inilah hasil survei mata kepala saya..
Tapi sekali lagi, inilah pendapat saya, Jadi
Anda dilarang jungkir balik menyetujuinya..
Realitas tapi ia bukan Kebenaran absolut

Jadi begini ceritanya...
Dulu saya memahami jilbab sebagai pakaian Islam.
Perempuan yang berjilbab pasti dia bagus moralnya,
Pasti Santun Orangnya, Suci Pikiran dan tindakannya.
Tutur katanya lembut dan sopannya tidak diragukan lagi..
Kesimpulannya dia adalah duplikasi dari Aisyah istri nabi..

Tapi setelah banyak membaca, akhirnya saya mulai tahu.
Setelah saya lama bermeditasi, akhirnya saya mulai sadar
Ternyata Jilbab bukan ukuran moral seorang wanita sholihah
 Karena,
Ternyata Jilbab sudah ada jauh sebelum Islam hadir di Arab.
Meski dengan nama dan model yang berbeda.
Tapi intinya, tradisi menutup kepala itu sudah terjadi dibanyak tempat sebelum Islam datang.

Itu dari sisi sejarah.
Lalu bagaimana dari sisi nilai religiusitas?
Bagi saya tidak ada korelasinya.
Soal menutup kepala, soal bugil, itu hanya soal budaya.
Soal evolusi kebudayaan manusia dibidang fashion atau gaya

Karena itu, dimata saya,
Perempuan yang berjilbab tidak otomatis lebih baik dari yang tidak. 
Tidak mesti dia santun dan bermoral dari yang tidak..
Bahkan jika dibandingkan dengan perempuan seksi sekali pun.
Begitu juga sebaliknya.
Kenapa?

Karena iman religiusitas tidak menempel pada pakaian. Tidak bermukim di jilbab.
Tapi mendarat di hati dan pikiran. Dalam kesadaran.
Dalam sikap dan tindakan nyata sehari-hari.

Jilbab, hanya simbol. Hanya artefak kebudayaan.
Hanya bendera sosial komunitas tertentu.

Dan jangan lupa, jilbab juga bisa menjadi hijab iblis.
Tempat menyembunyikan kejahatan. Kenapa bisa?
Karena imaje jilbab sebagai lambang perempuan sorga bisa ditunggangi.
Dalam jilbab yang besar, bisa berdiam seorang laki-laki hidung belang.
Dalam jilbab yang besar, bisa bermukim tangan-tangan ramah gentayangan.

Dibalik jilbab, bisa tersimpan sebuah misteri kejahatan. Tapi diselamatkan oleh jilbab sebagai selimut sosial. Dibalik jilbab bisa terdapat semacam pelarian dari rasa tidak percaya diri dengan penampilan. Dengan rambut yang tidak menarik. Dengan gempuran Arabian Fashion. Dari gempuran trend mode. “Tanpa jilbab saya merasa kuper. Habis, lagi model sih.”

Intinya, jilbab, bagi saya hanya soal eksternalitas. Sisi luar dari diri.
Jibab hanya soal semiotika sosial. Metafor dari hegemoni kaum sorga.

Bagaimana menurut Anda?

SUMBER: http://dirja-wiharja.blogspot.com/2011/11/jilbab-bukan-ukuran-moral-seorang.html

0 komentar:

Posting Komentar

Cool Text: Logo and Graphics Generator
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls