Sungguh telah banyak kisah yang datang kepada kita,
Sebagai cegahan untuk tidak berlaku kafir
atau peringatan untuk tidak bersikap angkuh
tugas kita adalah mendulang hikmah dari kisah-kisah itu
Seperti contohnya kisah nabi Musa,, seorang nabi yang IQ-nya di atas rata-rata
Otaknya benar-benar cerdas, Dia adalah bapak intelektual di galaxi ini,
Sehingga musa ini merasa dan yakin bahwa dia telah diberi keistimewaan
Bahwa dia telah dihadiahi mukjizat intelektual oleh Allah Swt
Dia sangat pandai, dia sangat cerdas, sehingga dia tidak pernah sekalipun
Membayangkan bahwa ada orang yang lebih pandai dari dirinya
Maka pada saat dia uzlah di gunung Tursina, disana dia menantang Tuhan
Menantang disini dalam artian tanda petik, karena kesombongan intelektualnya itu
Musa menantang-Nya dengan cara ingin melihat Tuhan secara nyata, Artinya
Musa ingin menatap Tuhan dengan mata biologisnya,
artinya melihat secara jasad atau secara fisik
Dan Tuhan langsung menunjukkan, bahwa
Jangankan diri Tuhan, gejala Tuhan saja,
Hawa-Nya Tuhan saja manusia tidak akan kuat
Maka begitu Tuhan menunjukkan sedikit saja gejalanya
Gunung yang ada di sebelahnya itu mencair dan meledak
Maka Tuhan kemudian menyuruh musa untuk turun gunung
Mencari seseorang, bertemu seseorang yang lebih pandai dari dia
Namanya khidir, yang sampai hari ini masih misterius siapa orangnya
Sebab Khidir ini memang tidak pernah terlihat wajahnya
Dan saat bertemu musa, dia juga memakai kerudung
Seperti pendekar gunung sakti, Seperti tokoh super hero di komik dan film
Sebenarnya ini ceritanya sangat panjang, tapi yang bisa kita petik adalah,
Kayaknya sangat banyak kehancuran yang kita alami ini,
karena kesombongan-kesombongan seperti itu..
Kesombongan itu bervariasi dan juga punya strata,
Dan tidak semua orang punya kepekaan atau kesadaran
Pada waktu-waktu yang rutin untuk meneliti atau mengetahui,
Apakah dia sedang sombong atau tidak, karena
Sombong itu tidak mesti muncul di wajah dan prilaku
Sombong itu bisa saja merupakan desiran dalam hati saja
Sombong itu merupakan satu struktur atau konstruksi,
Atau suatu bangunan tertentu yang ada di otak kita
Itu juga bisa kemungkinan adalah satu kesombongan..
Olehnya, mari kita berlindung kepada Allah,
Mudah-mudahan kita tidak berlaku sombong,
Mudah-mudahan kita punya kerendahan hati,
Semoga hati kita ini senantiasa memilih untuk tawadhu’
Di jaga gerak geriknya, di jaga perjalanannya, sehingga
Makin rendah hati ini, Makin selamat diri kita ini
Makin merdeka bathin kita ini, Makin indah juga hidup ini..
0 komentar:
Posting Komentar