SELAMAT DATANG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

Rabu, 14 Desember 2011

Membumikan Alquran

Bagaimana umat Islam “membumikan Al-Qur’an”? berikut beberapa kajian yang disampaikan:
1. Mengenali nama-nama Al-Qur’an
Beberapa penjelasan termasuk di dalam Qur’an memberikan nama dan fungsi Qur’an. Contohnya: Al-Huda (petunjuk), Al-Furqon (pembeda), Asy-Syifa (obat/  penawar), An-Naba (berita besar), An-Nuur (cahaya penerang) dan lainnya. Khusus untuk kondisi umat yang sedang sakit seperti saat ini, nama-nama dan surat -surat ini menjadi sangat penting (tanpa melupakan surat-surat lainnya). Jika saat ini umat memang tidak menjadikan Qur’an sebagai petunjuk yang nyata, maka apa yang menjadi petunjuk dan pedoman yang dipegang?yang nyata-nyatanya tidak sanggup mengobati kondisi umat saat ini.
“Alif laam miim. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.” (Q.S. Al-Baqoroh (2) : 1- 4).
2. Memaknai ayat-NYA
Pengertian ayat yang diartikan “tanda”, tanda yang mengantarkan kita ke tujuan utama, yaitu mencari ridho-NYA dalam setiap aktivitas hidup. Tanda dalam Qur’an ini memang harus dimengerti terlebih dahulu jika kita ingin mencapai ridho-NYA, dalam artian kita juga harus mengkaji tanda yang disampaikan-NYA tersebut.
Apakah memang kita cukup membaca Qur’an saja tanpa mengkaji artinya?mungkin ada beberapa diantara kita yang hafal Qur’an (baik sebagian maupun seluruh Qur’an), tetapi hanya baik dalam menghapal tidak dalam mengkaji? Perumpamaan yang tepat seperti keledai yang membawa kitab-kitab di punggungnya tetapi tidak tahu apa yang dibawanya.
3. Merenungkan ayat-NYA
Beberapa ilmuwan-ilmuwan Islam zaman dahulu banyak yang mendapatkan petunjuk keilmuan bahkan dari Qur’an, seperti contohnya Ibnu Sina yang di dunia dikenal sebagai bapak kedokteran modern, yang bahkan saat itu belum ada jurusan perkuliahan fakultas kedokteran seperti saat ini. Lihatlah bagaimana alam semesta tercipta, yang dimulai dari teori big bang (ledakan besar). Telah difirmankan dalam Qur’an:
“Dialah pencipta langit dan bumi.” (Al – An’am (6): 101).
“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.” (Q.S. Ar‐Rahman (55) : 37).
4. Memperhatikan dan menjalankan isi ayat-NYA
Pengertian memperhatikan ayat-NYA disini adalah bagaimana mengartikan Qur’an dalam kehidupan dan keadaan saat ini. Seperti contohnya; pembunuhan pertama yang dilakukan anak Nabi Adam AS. yaitu Qobil terhadap saudaranya Habil. Saat itu Habil dibunuh dengan hantaman batu ke kepala saudaranya, tetapi saat ini pembunuhan pun bisa dilakukan dengan senyawa kimia Arsenik yang tidak berbau dan tidak berasa.
Lebih lanjut contohnya seperti saat perang badar, Rosululloh SAW., memerintahkan pasukan untuk memperbaiki “kekuatan perang”, yang saat itu masih berupa panah, pedang dan tombak, tetapi saat ini diaplikasikan sebagai senjata api.
Hukum, syareat dan aturan Azza wa Jalla dalam Qur’an tidak pernah berubah dari sejak difirmankan-NYA.
Sesungguhnya Qur’an itu sudah sangat lengkap dan tidak perlu koreksi lagi. Mulalilah “membumikan Qur’an” dari diri sendiri, keluarga sendiri dan orang-orang terdekat. Perjalanan beribu kilometer dimulai dari satu langkah besar.

sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150280035244914

0 komentar:

Posting Komentar

Cool Text: Logo and Graphics Generator
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG DI INFO DUNIA_AXEL ACHMAD_BLOGSPOT.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls