Dulu, para cendekiawan muslim bersedia jihad demi mempertahankan keutuhan koleksi buku-buku perpustakaan yg hndak dibumi-hanguskan oleh para kaum kafir romawi,mongol, tartar maupun persia....
Hari ini, generasi muslim justru tak pduli dengan buku2 yg mulai rapuh oleh rayap sebab tak terjamah oleh tangan yg seharusnya membelai lembut mereka...
Dulu, cendekiawan muslim ringan melangkahkan kaki menelusuri pdang pasir mencekik yg dipenuhi oleh kalajengking beracun yg mengancam nyawa mereka....
Hari ini, dari 10 pemuda muslim hanya plus-minus 4 yg merindukan markas ilmu tersebut setiap harinya...
Dulu, cendekiawan muslim berani mengeksplorasi setiap sdut bumi demi mendapatkan seorang guru dan belajar darinya...
Hari ini, meski guru digital “google” sdah tersedia di hampir seluruh pnjuru dunia, namun sayang sjuta syang ,hnya beberpa di antra mereka yg menydari eksistensi dan esensi guru digital tersebut, yang ada adalah pemahaman subtansial yg mengikis ruh seorang penuntut ilmu .....
Dan yg lbih tragis, dulu perpustakaan muslim adlah pusat kajian keislaman dan keilmuan...
nmun hari ini, fungsi perputakaan mulai bergeser dari esensinya menjadi PMP (Pusat mencari pacar).
"satu hal yg yg mnjadi catatan penting penulis adalah jika hendak mengembalikan zaman keemasan umat muslim maka cintailah sepenuh hati buku-buku disekitar anda...... jgn biarkan mereka jadi properti alias hiasan ilmiah belaka..."
0 komentar:
Posting Komentar